Bagi kita yang berkecimpung di dunia fisika dan matematika, tentu tidak asing lagi dengan aljabar, yang secara sederhana ilmu dalam mempelajari tentang simbol matematika serta aturan dalam memanipulasinya. Namun siapakah penemu dari aljabar ini? Penemu dari ilmu yang masyarakat modern saat ini sangat berutang budi kepadanya. Yaa.. Beliau adalah salah satu tokoh islam Abu Ja'far Muhammad ibn Musa Al-Khwarizmi atau biasa kita dengan Al-Khwarizmi. Selain aljabar, beliau juga menemukan bilangan 0 (nol) yang tampanya mungkin kita msih menggunakan angka angak romawi yang sangat ribet seperti XXIX = 29. Namun tahukan kita siapa Al-Khwarizmi ini?
BIOGRAFI SINGKAT AL-KHAWARIZMI
Al-Khwarizmi memiliki nama asli Abu Ja'far Muhammad ibn Musa Al-Khwarizmi, seorang tokoh islam yang ahli dalam bidang matematika, astronomi, astrologi, geografi dan masih banyak lagi serta menjadi tokoh yang sangat berpengaruh bagi dunia ilmu pengetahuan. Beliau lahir pada 14 September 786 dimasa Harun al-Rashid menjadi Khalifah kelima dari dinasti Abbasiyah. Kemudian menjadi cendekiawan bersama rekan-rekannya Bani Musa di House of Wisdom di Baghdad pada masa ke-Khalifaan Al-Mamun. Tugas mereka di sana adalah menerjemahkan naskah ilmiah Yunani dan juga mempelajari, dan menulis, aljabar, geometri, dan astronomi. Selain mengabdikan diri di bidang sains, beliau juga orang yang aktif dalam pendidikan. Beliau pernah menjadi dosen di Sekolah Kehormatan Baghdad, Irak. Beliau kemudian wafat sekitar tahun 850M di Baghdad.
Al-Khawarizmi memiliki kepribadian yang telah diakui oleh orang Islam maupun dunia Barat. Salah satunya dari perkataan G.Sarton bahwa pencapaian – pencapaian yang tertinggi telah diperoleh oleh orang – orang Timur. Dalam hal ini Al-Khawarizmi. Tokoh lain, Wiedmann berkata “Al-Khawarizmi mempunyai kepribadian yang teguh dan seorang yang mengabdikan hidupnya untuk dunia sains”.
KARYA – KARYA AL-KHAWARIZMI
Salah satu karya pertama dan terbesar dari beliau adalah “Al-Jabar” sebuah buku yang membahas solusi sistematik dari linear dan notasi kuadrat. Pada buku ini juga diuraikan pengertian – pengertian gemoetris. Beliau juga menyumbangkan teorema segitia sama kaki yang tepat, perhitungan tinggi serta luas segitiga dan luas jajar genjang serta lingkaran. Dalam Bahasa inggris buku/kitab ini berjudul “The Compendious on Calculation by Completion and Balancing”. Buku Aljabar juga telah menjadi sumber rujukan bagi para ilmuwan sepanjang masa, baik matematikus Islam maupun Barat.
Beberapa sejarawan sains seperti JJ O‟Connor dan EF Robertson dalam karyanya berjudul History of Mathematics mengungkapkan; karya ini merupakan karya yang revolusioner; “Mungkin salah satu kemajuan yang paling signifikan yang dibuat ahli matematika Arab hingga saat ini adalah karya Khawarizmi, yakni Kitab Aljabar” ujar O’Connor dan Robertson.
Dalam buku ini juga beliau memperkenalkan angka 0 (nol) kepada ilmu pengetahuan dan mendapat sambutan hangat dari kalangan ilmuwan barat pada saat itu. Mereka lebih tertarik untuk mempergunakan hasil penemuan Al-Khawarizmi dari pada mempergunakan abakus; (daftar yang menunjukan satuan, puluhan, ratusan, ribuan dan seterusnya untuk menjaga agar setiap angka tidak saling tertukar dari tempat yang telah ditentukan dalam hitungan). Istilah-istilah matematika yang juga terwariskan dari beberapa buku beliau dan masih digunakan sampai saat ini diantaranya seperti sinus, kosinus, tangen dan kontangen.
Buku kedua karya besar beliau adalah tentang aritmatika. Namun sekarang hanya tersisa dalam bahasa latin dikarenakan buku aslinya dalam bahasa Arab telah hilang. Pada abad ke 12 buku ini diterjemahkan oleh Adelard of Bath. Beberapa orang menyebut judul buku ini dalam Bahasa latin “Dixit Algorizmi” yang ada juga diberi nama “Algoritmi de numero Indorum, yang berarti, Al-Khawarizmi dalam perhitungan Hindi. Pemberian nama ini dilakukan oleh Baldassarre Boncompagni ditahun 1857.
Bidang-bidang lain
Selain dalam bidang matematika beliua juga melebarkan karyanya dalam bidang astronomi dan geografi. Bersama dengan tim astronom yang di pimpinnya berhasil menentukan ukuran dan bentuk bundaran bumi yang hanya selisih 2,877 kaki dari ukuran garis tengah bumi yang sebenarnya. Selain itu astronom muslim ini juga menyusun buku tentang perhitungan waktu berdasarkan bayang – bayang matahari. Karya Al-Khawarizmi dalam bidang Astronomi merupakan karya orisinil pertama bagi Astronomi Arab. Karya ini mengandung tabel pergerakan matahari, bulan, lima planet, dilengkapi dengan petunjuk penjelasan bagimana menggunakan tabel tersebut.
Pada bidang gografi beliau menulis Kitab Surah Al Ard tentang gambaran bumi. Buku itu memuat daftar koordinat beberapa kota penting dan ciri-ciri geografisnya, dan masih banyak lagi karya-karya beliau yang memberikan sumbangan bagi ilmu pengetahuan.
Penutup
Namun dewasa ini pengetahuan tentang ilmuwan islam sudah sangat tidak diminati dan menarik perhatian, dari kalangan anak muda termasuk juga penulis. Oleh karena itu, penting bagi kita semua khususnya kaum muda untuk mempelajari hal ini. Mengambil perlajaran dari apa yang telah dicapai oleh ilmuwan muslim, serta menjadikannya insprasi sehingga diharapkan dapat menjadi penerus yang baik bagi bangsa serta intelektual yang dapat menyumbangkan pemikiran - pemikirannya untuk memajukan Peradaban Islam menjadi lebih baik.
Salah satu hal lain yang menarik ialah pendiri sekaligus CEO dari Facebook, Mark Zuckerberg pernah berkata “Saya heran ada orang-orang yang terlalu mengidolakan saya. Padahal saya sangat mengidolakan ilmuan muslim Al-Khawarizmi. Karena tanpa ada algoritma dan aljabar, maka jangan pernah bermimpi ada Facebook, Whatsapp, BBM, bahkan komputer. Kalian seharusnya bangga menjadi seorang muslim”.
Sumber: