Siapa yang tidak suka memandangi langit malam yang penuh dengan benda-benda langit dan bintang? Sambil memandangi ciptaan Allah Azza Wa Jalla yang begitu luar biasa, pernah kah kita berfikir bahwa apa yang sebenarnya kita lihat? Itu adalah “hantu” bukan ocong dan teman-teman ya,. Tapi kenapa bisa? Mari kita sedikit meminjam kosep astronomi dan fisika.
Benda langit yang kita pandangi tiap malam adalah bintang. Bintang adalah benda angkasa yang memancarkan cahaya. Bintang bersinar sangat terang akibat produksi energi di intinya, yang menggabungkan dua atau lebih inti atom hidrogen dan membentuk inti atom tunggal unsur yang lebih berat serta melepaskan foton sinar gama dalam prosesnya. Begitu energi ini mencapai lapisan luar bintang; energi ini diubah ke dalam bentuk lain sebagai energi elektromagnetik yang berfrekuensi lebih rendah, misalnya cahaya tampak.
Warna bintang, yang ditentukan oleh frekuensi cahaya tampaknya yang paling kuat, tergantung pada suhu lapisan luar bintang, termasuk fotosfernya. Selain cahaya tampak, bintang juga memancarkan bentuk-bentuk lain dari radiasi elektromagnetik yang tidak kasat mata. Sebenarnya radiasi elektromagnetik bintang meliputi keseluruhan spektrum elektromagnetik, dari yang panjang gelombangnya terpanjang yaitu gelombang radio, ke inframerah, cahaya tampak, ultraungu, hingga sinar X dan sinar gama. Namun yang bisa sampai ke mata hanyalah cahaya sinar tampak. Disinilah kita harus bersyukur atas nikmat Allah, bagaimana seandainya semua spectrum elektromagnetik ini dapat kita lihat? Sungguh tak indahnya hidup ni.
Karena jaraknya yang sangat jauh dari bumi; semua kecuali matahari terlihat hanya seperti titik yang bersinar di langit malam jika dilihat dengan mata telanjang, dan berkelip akibat efek dari atmosfer bumi. Matahari juga adalah sebuah bintang,;tetapi berjarak cukup dekat dengan bumi sehingga terlihat seperti cakram di langit serta mampu menerangi bumi.
Selanjutnya bagaimana kita dapat melihat sebuah objek benda langit ini? Pada dasarnya proses melihat memerlukan tiga komponen cahaya, objek dan tentu saja mata. Cahaya dalam bentuk cahaya tampak memiliki beberapa panjang gelombang dan frekuensi bergantung dari warnanya mulai dari merah sampai ungu. Ketika cahaya tampak ini mengenai sebuah objek maka beberapa panjang gelombang akan diserap oleh objek dan yang telihat dimata itu adalah panjang gelombang yang dipantulkan oleh objek. Sebagai contoh warna rambut zoro dalam anime one piece adalah hijau karena rambut ini memantulkan panjang gelombang hijau dan warna lainnya diserap oleh rambut.
Sekarang kita hitung berapa lama waktu yang dibutuhkan sebuah obyek yang berjarak 5 km memantulkan cahayanya ke mata kita. Sederhana, 5km dibagi dengan 299.792 km=0,0000167 detik dengan kecepatan cahaya adalah 299.792 km/detik. Artinya dalam waktu nol koma nol nol nol nol satu enam tujuh detik, sebuah obyek yang jaraknya 5 km, sudah terlihat mata. Boleh dikatakan seketika itu juga. Itu untuk obyek yang jaraknya 5 km, apalagi untuk obyek-obyek di sekitar kita. Pantulan cahaya obyek tersebut sampai di mata kita, jauh lebih cepat. Itulah mengapa kita dapat melihatnya instan saat itu juga.
Sekarang kita ke topik utama, beberapa bintang di langit berjarak jutaan tahun cahaya dari bumi artinya apabila cahaya yang melakukan perjalanan maka dibutuhkan jutaan tahun untuk cahaya ini sampai ke bumi. Contohnya ketika kita melihat bintang yang jaraknya 8 tahun cahaya dari bumi, itu artinya kita melihat keadaan bintang 8 tahun yang lalu. Cahaya bintang dapat mencapai Bumi setelah menempuh waktu yang sangat lama, yaitu dalam orde ribuan tahun. Benda langit yang biasa kita lihat adalah benda langit dari masa lampau. Bahkan ada kemungkinan besar, bintang yang sedang berkedap-kedip itu sudah tidak ada pada saat kita memandanginya. Oleh sebab itu, ada bintang yang sebenarnya telah musnah, tetapi cahayanya baru terlihat dan sampai ke Bumi, ibarat hantu yang bergentayangan di alam semesta.
Sumber acuan
- https://id.wikipedia.org/wiki/Bintang
- https://sains.kompas.com/read/2013/09/04/2235097/Tahun.Cahaya.Satuan.Jarak.atau.Waktu.
- https://www.kompasiana.com/ripman/5c10d33943322f2a096e8ec8/di-langit-kita-melihat-benda-masa-silam