Rumus di atas dikenal sebagai hukum gravitasi umum Newton. Konon katanya, Newton menemukan rumus ini ketika beliau sedang duduk-duduk di bawah pohon. Tiba-tiba saja sebuah apel terjatuh dari pohonnya. Setelah melihat kejadian itu, timbullah inspirasi baru bagi Newton. Ia bertanya dalam batinnya, kok apel itu jatuhnya ke bawah? Kenapa tidak jatuh ke atas? Terus merenung, pertanyaan lanjutan hinggap di kepala Newton: kok bulan itu terus berputar mengelilingi bumi, kenapa tidak pernah berubah koordinatnya? Kok bulan tidak jatuh? Kan tidak bertiang? Bumi, kenapa terus berputar mengelilingi matahari pada orbitnya, Mengapa tidak jatuh?
Sekelumit pertanyaan itu terus memenuhi kepala Newton hingga berkesimpulan apel itu jatuhnya ke bawah dan bukan ke atas, pasti ada yang menariknya. Demikian pula dengan bulan yang terus mengelilingi bumi dan tidak jatuh, pasti ada yang menariknya. Berarti, bumi punya gaya tarik! Setelah melakukan serangkaian uji coba dan perhitungan, akhirnya, Newton berhasil menemukan persamaan umum gravitasi Newton tersebut. Newton dalam Serway dan Jewett (2009) mengatakan, "Saya menyimpulkan gaya yang membuat planet-planet tetap berada dalam orbitnya masing-masing haruslah sama dengan kuadrat jaraknya dari pusat revolusinya kemudian membandingkan besar gaya yang diperlukan untuk membuat bulan tetap berada pada orbitnya dengan gaya gravitasi pada permukaana bumi dan mendapatkan hasil keduanya cukup dekat."
Mari mengambil pelajaran melalui inspirasi yang Newton dapatkan tersebut. Rumus umum gravitasi Newton merupakan rumus yang begitu terkenal dan digunakan secara universal oleh para fisikawan, ternyata hanyalah hasil inspirasi dari sebuah peristiwa sederhana, 'apel yang jatuh dari pohonnya'. Beginilah para pemikir besar, meraka dapat merubah hal kecil menjadi hesar. Ketahuilah, bahwa segala hal besar selalu diawali dari hal-hal kecil sebagaimana gunung yang besar tersusun atas kerikil-kerikil kecil.
Memperhatikan rumus gravitasi Newton tersebut, sepakat bahwa kaidah matematika mengenal hubungan antar variabel.
F ∞ Mm dan F ∞ 1/r2
Rumus tersebut dikenal pula sebagai hukum invers kuadrat karena besarnya gaya berubah-ubah bergantung pada invers kuadrat dan jarak antara kedua partikel. Melalui rumus di atas, dipahami bahwa gaya berbanding lurus dengan massa benda dan berbanding terbalik dengan jarak di antara ke dua benda. Artinya, bila massa benda meningkat, maka gaya tarik diantara keduanya juga meningkat namun bila massa menurun, maka gaya tarik keduanya juga menurun. Demikian pula, bila jaraknya bertambah, maka gaya tarik akan berkurang, sebaliknya, bila jaraknya berkurang maka gaya tarik akan bertambah. Adapun G merupakan konstanta/tetapan gravitasi.
Menganalogikan dari rumus tersebut, bila M dianggap sebagai massa seorang laki-laki dan m merupakan massa seorang wanita, r merupakan jarak di antara keduanya, maka tentu kaidah matematika tadi juga berlaku dalam hubungan interaksi antara laki-laki dan perempuan. Bila jarak di antara laki-laki dan perempuan itu dekat, maka gaya tarik di antara keduanya akan membesar. Namun bila jarak di antara keduanya jauh, maka gaya tariknya mengecil. Jadi semakin dekat jarak di antara seorang lelaki dan seorang perempuan maka akan semakin besar gaya tarik di antara keduanya.
Kaidah Cinta Dalam Fisika 1. Gelombang Cinta
"Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang dernikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Katakaniah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya,.."(QS. An Nur:30-31).
Ibnu katsir menafsirkan bahwa ayat ini mengandung perintah dari Allah subhanahu wata'ala kepada para hamba-Nya yang beriman agar mereka menjaga pandangannya dari yang diharamkan. Mereka jangan sekali-kali melihat terkecuali hanya pada sesuatu yang boleh dilihat. Mereka hendaknya menjaga pandangan mereka dari segala sesuatu yang berbau maksiat. Apabila mata mereka melihat sesuatu yang diharamkan secara tidak sengaja, maka hendaknya mereka bersegera memalingkan pandangannya pada objek lain yang tidak diharamkan.
Mengapa Allah subhanahu wata ala memerintahkan kita untuk menundukkan pandangan? Dalam ilmu fisika, diketahui bahwa benda dapat dilihat karena adanya cahaya. Young dan Freedman (2003) menuliskan bahwa sebagian besar benda di lingkungan kita (termasuk pakaian, tumbuhan, orang lain) dapat dilihat karena benda-benda tersebut memantulkan cahaya yang menyebar dari permukaannya. Cahaya matahari mengenai benda tersebut, maka sebagian cahaya diserap oleh benda dan sebagiannya lagi dipantulkan ke mata kita, maka jadilah benda itu dapat dilihat. Seperti itu pula dengan memandang lawan jenis, misalnya pria memandang wanita. Saat cahaya matahari mengenai tubuh (wajah) seorang wanita, maka sebagian cahaya matahari akan diserap oleh tubuh dan sebagiannya lagi dipantulkan ke mata laki-laki yang memandang wanita tersebut.
Ingat bahwa cahaya merupakan gelombang. Bila gelombang masuk ke mata, ia akan diteruskan ke otak lalu ke hati. Taukah kita bahwa hati merupakan materi yang tersusun atas Partikel? Bila gelombang tadi masuk ke hati, tentu akan terjadi peristiwa resonansi, ikut bergetarnya suatu benda karena benda lain yang bergetar. Gelombang merupakan getaran yang merambat, nlak sampainya gelombang itu di partikel hati, akan menjadaan partikel hati ikut bergetar. Peristiwa ini dinamakan resonansi cinta. Partikel hati yang bergetar kemudian merambat, tentu akan menghasilkan gelombang yang dinamakan gelombang cinta. Gelombang cinta ini akan merambat pada suatu medium tertentu.
Apa bila sang wanita tadi juga melihat sang lelaki sehingga gelombang cahaya matahari yang dipantulkan dari tubuh (wajah) sang lelaki masuk ke mata, kemudian ke otak dan sampai di hati, maka tentu partikel hati sang wanita juga akan ikut bergetar atas kehadiran gelombang tersebut. Dalam hati wanita ini juga terjadi resonansi cinta. Getaran partikel hati tersebut, bila dilanjutkan dengan rambatan juga akan mengahsilkan gelombang cinta sang wanita yang melewati medium tertentu.
Apabila gelombang cinta sang lelaki dan gelombang cinta sang perempuan berada pada medium yang sama dan bertemu pada sudut fase yang sama, dalam fisika, peristiwa ini dikenal sebagai interferensi cinta, yaitu perpaduan dua buah gelombang cinta. Pertemuan pada sudut fase yang sama, dinamakan interferensi cinta konstruktif, perpaduan dua gelombang cinta yang saling menguatkan.
Jika interferensi konstruktif cinta terjadi, pada saat seperti ini lah akan terjadi dua kemungkinan; menikah atau pacaran.
Sebelumya telah digambarkan melalui hukum Garvitasi Newton bahwa kuadrat jarak berbanding terbalik dengan gaya. Semakin besar jaraknya, maka semakin kecil gaya dan semakin kecil jarak, semakin besar gayanya. Dengan analogi tersebut, semakin besar jarak antara lelaki dan perempuan, maka akan semakin kecil gaya tarik di antara keduanya, namun bila semakin kecil jarak di antara keduanya, maka akan semakin besar gaya tarik di antara keduanya. Interfrensi konstruktif cinta terjadi dan ditindaklanjuti dengan menikah, maka inilah sesuai sunnah Rasulullah dan akan menyempurnakan agama keduanya. Bila ke duanya bersentuhan bercanda, maka itu adalah berpahala. bila keduanya berdua duaan dan bermesraan itu juga berpahala. Bila jarak di antara keduanya sudah semakin dekat, maka tentu semakin banyak pahalanya. Dalam kajian ilmu fisika, bila jaraknya semakin dekat, bahkan jarak ke duanya menjadi nol, maka tentu gaya tarik di antara keduanya menjadi tak berhinggah.
Pada saat seperti inilah, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menyebutkan bahwa apa yang dilakukan oleh suami-istri tersebut akan bernilai sedekah. Rasulullah bersabda: "...Hubungan salah seorang diantara kamu dengan istrinya adalah sedekah". Sahabat bertanya: "Wahai Rasulullah, apakah (jika) salah seorang diantara kami memenuhi syahwatnya, ia mendapat pahala? Rasulullah menjawab, "Tahukah kalian, apabila seseorang memenuhi syahwatnya pada yang haram (bukan istrinya),maka akan berdosa? Maka memenuhi syahwatnya pada yang halal (istrinya), ia akan mendapat pahala" (HR. Bukhari-muslim).
Namun bila yang terjadi adalah pacaran, maka berbagai masalah akan terjadi. Pacaran identik dengan berdua-duan. Berdua-duaanya lelaki dan wanita yang bukan mahram, kata Rasulullah, yang ketiganya adalah syaitan. Dengan adanya godaan syaitan, jarak mereka yang semakin dekat dan terus mendekat hingga kemudian jarak di antara keduanya pun menjadi nol hingga gaya tariknya pun menjadi tak berhinggah. Akhirnya, perzinahan pun terjadi hinggah dilanjutkan dengan MBA(Married By Accident).
Allah berfirman dalan surah AI Isra ayat 32. "Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatn yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. Ibnu katsir menuliskan dalam tafsirnya bahwa Allah subhanahu wataala melarang hamba-Nya dari perbuatan zina dan juga mendekatinya. Perintah Allah subhan ahu wata'ala di atas, teksnya tidak langsung melarang kita untuk berzina, namun melarang kita untuk mendekati zina. Artinya, bila mendekati zina saja dilarang, apalagi berzina. Mengapa Allah subhanahu wata' ala melarang kita mendekati zina? Tidak ada dua laki-laki dan perempuan yang baru saja bertemu lalu langsung melakukan zina. Tentu segalanya butuh pendahuluan: tukaran nomor HP, saling sms-an, chating, facebookan, pacaran, berdua-duaan. Hingga akhirnya berzina.
Karena Allah Maha mengetahui, Allah pun mengetahui hukum gravitasi Newton tersebut sebelum Newton menemukan hukumnya. Allah subhanahu wata'ala tau bahwa setiap hal yang mendekati zina, pasti akan membawa orang terjatuh pada zina. Tukar nomor HP, pacaran, berdua-duaan adalah perkara mendekati zina dan akan menjatuhkan pada zina bila jarak keduanya semakin dekat.
Bahkan bila komunikasinya cuma lewat HP, whatsApp, BBM, facebook, twitter pun, itu juga termasuk mendekati zina, "Setiap anak Adam telah ditakdirkan bagian untuk berzina dan ini suatu yang pasti terjadi, tidak bisa tidak. Zina kedua mata adalah dengan melihat. Zina kedua telinga dengan rnendengar. Zina lisan adalah dengan berbicara. Zina tangan adalah dengan meraba (menyentuh). Zina kaki adalah dengan melangkah. Zina hati adalah dengan menginginkan dan berangan-angan. Lalu, kemaluanlah nanti akan membenarkan atau mengingkari yang demikian” (H.R. Muslim, no. 6925).
Ibnu Baththal dalam syarah Bukhari menyebutkan "Melihat dengan syahwat, berbicara secara vulgar, dan membayangkan sesuatu disebut ‘zina’ karena semua perbuatan di atas merupakan faktor pendorong terjadinya zina yang hakiki. Terkadang, penyebab suatu perbuatan itu diberi nama dengan perbuatan itu sendiri karena keduanya memiliki keterkaitan." (Syarh Bukhari oleh Ibnu Batthal, 19:414)
Aktivis pacaran yang berkomunikasi dengan alat komunikasi meskipun dari jarak jauh, sudah termasuk zina yaitu zina pendengaran bila pembicaraan mereka mengandung syahwat dan zina hati apabila mereka saling membayangkan yang diharamkan.
Bukankah Rasulullah shallallahu 'alahi wasallam bersabda bahwa syaitan menyusup (untuk menggoda manusia) melalui aliran darah? Dari Shofiyah binti Huyay, ia berkata, "Pernah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sedang beri'tikaf, lalu aku mendatangi beliau. Aku mengunjunginya di malam hari. Aku pun bercakap-cakap dengannya. Kemudian aku ingin pulang dan beliau berdiri lalu mengantarku. Kala itu rumah Shofiyah di tempat Usamah bin Zaid. Tiba-tiba ada dua orang Anshar lewat. Ketika keduanya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mereka mempercepat langkah kakinya. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lantas mengatakan, "Pelan-pelanlah, sesungguhnya wanita itu adalah Shofiyah binti Huyay." Keduanya berkata, "Subhanallah, wahai Rasulullah." Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya setan menyusup dalam diri manusia melalui aliran darah. Aku khawatir sekiranya setan itu menyusupkan kejelekan dalam hati kalian berdua." (HR. Bukhari no. 3281 dan Muslim no. 2175).
Semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan, aliran darah dapat dianalogikan dengan gelombang elektromagnetik. Syaitan juga dapat menggoda manusia dengan menyusup dalam gelombang elektromagnetik yang terhubung di antara dua buah handphone/komputer lelaki dan wanita yang sedang sms-an facebook-an, atau chating-an. Meskipun dalam dunia nyatia keduanya berjauhan, namun tetap dikategorikan mendekat, zina, zina hati ataupun zina pendengaran. Bahkan dapat pula dikategorikan berdua-duaan apabila keduanya sama-sama bersendiri saat melakukan komunikasi jarak jauh tersebut. Sang laki-laki tengah bersendirian dan sang wanita pun lagi sendiri, lalu mereka dihubungkan oleh sebuah alat komunikasi, sehingga meskipun berjauhan namun keduanya merasa begitu dekat, maka ini juga termasuk kategori berdua-duan; mendekati zina.
Penutup
Demikianlah, fenomena jatuh cinta dan hukum-hukum Islam yang terkait dengannya ternyata dapat dianalogikan lewat kerangka fikir fisika. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah belajar fisika, namun ilmu fisika membenarkan hukum-hukum Islam yang terkait hubungan pergaulan atara laki-laki dan perempuan. Penganalogian tersebut membuktikan kebenaran Islam yang mengatur kehidupan pergaulan lelaki dan perempuan. Jangankan dalam kehidupan keseharian, dalam ibadah saja, syariat Islam menjaga interaksi antara laki-laki dan perempuan, misalnya dalam shoIat. Shof paling afdhol bagi laki-laki adalah shof terdepan dan shof paling afdhol bagi perempuan adalah shof paling belakang. Jika dalam ibadah saja Allah subhanahu ata'ala sangat menjaga jarak perempuan, lalu bagaimana lagi di luar ibadah? Islam sebagai agama yang sempurna, mengatur setiap sendi kehidupan manusia. Bila manusia diciptakan oleh Allah Subhanahu wata’ala maka yang paling tahu tentang manusia adalah Allah Subhanahu wata’ala sebagaimana yang paling tahu tentang kulkas adalah sang pembuat kulkas menerbitkan guider book, sebagai buku petunjuk penggunaan kulkas agar kulkas tersebut awet dan tidak cepat rusak. Begitu pula dengan manusia, tidak akan awet hidup manusia di muka bumi ini kecuali mengikuti guider book yang telah dibuat oleh Allah subhanahu wata'ala, yaitu Al Qursan dan sunnah.
Sumber Pustaka
"semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kita semua. sampai jumpa di artikel-artikel berikutnya"
Muchlis
Selasa, 22 September 2020